Senin, 18 Mei 2015

2 Penumpang CRV yang Tersambar KA di Bantul Asisten Hanung Bramantyo

2 Penumpang CRV yang Tersambar KA di Bantul Asisten Hanung BramantyoSebuah mobil Honda CRV tersambar kereta api Gajah Wong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di dusun Tapen, Argosari, Sedayu, Bantul, DIY. Akibat kejadian ini, dua penumpang mobil terluka dan dilarikan ke RS, Senin (18/5/2015).

Dua penumpang Honda CRV merupakan asisten sutradara film Hanung Bramantyo. Mereka sedang membuat film layar lebar di lokasi tersebut. Hanung terlihat di lokasi saat kejadian.

Hanung mengatakan, kedua orang tersebut yakni Agus Nugoroho (34) dan Sukardi (34) adalah asistennya. Keduanya sedang dalam proses pembuatan film yang pembuatannya sudah hampir rampung.

"Ini asisten saya di produksi film saya dan kena musibah. Sudah dibawa ke RS. Keadaannya baik-baik saja," kata Hanung di lokasi kejadian.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 14.42 WIB. Agus Nugoroho (34) dan Sukardi mengalami patah lengan kanan. Saat kejadian, mobil CRV mereka berada di perlintasan. Sesaat kemudian, melintas KA Gajah Wong jurusan Yogya-Pasar Senen. Karena terlalu dekat, mobil tersebut akhirnya tersambar dan terpental hingga 10 meter.

Banyak warga berdatangan di lokasi untuk melihat kejadian tersebut. Mobil Honda CRV yang rusak berat di bagian depan dan ditutup dengan terpal.

Senin, 11 Mei 2015

Saksi Ubah BAP Soal Alphard Sutan, Hakim Artha: Nggak Masuk Akal!

Direktur PT Dara Trasindo Eltra (DTE) Yan Achmad Suep mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan. Intinya Yan Suep menyebut mobil Toyota Alphard 2.4 yang dibayarkan dirinya diganti dengan uang USD 90 ribu oleh Sutan Bhatoegana.

Tapi keterangan Yan Suep dicurigai Majelis Hakim. Sebab keterangan soal pemberian duit USD 90 ribu sebagai penggantian pembayaran mobil Alphard yang dibeli Oktober 2011, baru disampaikan pada persidangan hari ini, Senin (11/5/2015).

"Kenapa baru bertahun-tahun, baru ada (keterangan pembelian Alphard) diganti USD 90 ribu?" kata Hakim Ketua Artha Theresia dalam persidangan.

Yan Suep memang mengubah BAP Nomor 12 yang menyatakan tidak mengetahui pelunasan mobil Alphard. Dalam BAP, Yan Suep hanya mengakui membayar uang muka USD 1.500 ke showroom.

Di persidangan, Yan Suep mengaku mendapat pengembalian USD 90 ribu dari Sutan melalui orang suruhan bernama Tono sekitar bulan November atau Desember 2011. Duit untuk mengganti dua mobil bekas yang dijanjikan Sutan sebagai penggantian mobil Alphard bar.

Belakangan diketahui, Yan Suep mengaku memberi keterangan berbeda karena diminta Ganie H Notowijoyo, Direktur Marketing Teras Teknik.

Ganie meminta Yan Suep membuat surat pernyataan disertai materai terkait transaksi pemberian duit USD 90 ribu penggantian pembayaran pembelian Alphard baru


Sabtu, 09 Mei 2015

Kesenian Indonesia Mejeng di Festival Victory Day Rusia

Rusia merayakan 70 tahun 'Victory Day'. Yang menarik, Kebudayaan Indonesia ikut ditampilkan dalam festival itu.

Festival bernama Planeta Yugo Zapad itu digelar pada tanggal 7 Mei, bertempat di lapangan kampus People’s Friendship University (RUDN), yang dulu dikenal di tanah air dengan nama Universitas Patrice Lumumba. Festival Planeta Yugo Zapad dilaksanakan dalam rangka menyambut 70 tahun Hari Kemenangan Rusia (Victory Day), yang diperingati pada tanggal 9 Mei, sebagai perayaan akbar dan ‘sakral’ bagi masyarakat Rusia.

Festival Planeta Yugo-Zapad, diadakan oleh kampus RUDN bekerjasama dengan Pemerintah Kota Administratif Yugo-Zapad, Moskow, Federasi Rusia. RUDN merupakan salah satu universitas terkemuka di Rusia, yang memiliki mahasiswa asing dari 147 negara di dunia. Saat ini ada 15 mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di RUDN yang terdiri dari S1 (5 mahasiswa), S2 (6 mahasiswa), dan S3 (4 mahasiswa).

Terdapat 84 gerai (booth) ikut memeriahkan festival dimaksud dengan menampilkan atribut masing-masing negara asal mahasiswa asing berasal. Mahasiswa Indonesia ikut eksis menampilkan satu gerai yang memajang nama Indonesia dan menggelar berbagai ornamen nusantara, kain tradisional, alat musik daerah, wayang, dan barang-barang khas Indonesia. Para mahasiswa Indonesia, dengan pakaian daerah dan batik, juga dengan antusias menyambut memberikan senyum dan informasi tentang Indonesia kepada para pengunjung yang mampir ke gerai Indonesia.

“Kami sangat senang dengan peran aktif mahasiswa Indonesia di RUDN yang dipandang sangat kooperatif dalam berbagai hal serta memberikan kontribusi yang positif khususnya dalam mendukung program-program yang dilaksanakan RUDN,” kata DR. Kareem Davletovich, Dosen pengajar di RUDN kepada wakil KBRI Moskow yang hadir dalam festival tersebut yaitu Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Darmawan Suparno, sebagaimana dalam rilis KBRI Moskow, Sabtu (9/5/2015).

Mahasiswa Indonesia yang kuliah di RUDN unjuk kreatifitas dan bakat dengan memberikan beberapa penampilan diplomasi seni budaya Indonesia berupa lagu-lagu Indonesia, peragaan busana tradisional Indonesia serta tari kreasi “Sri Devi” Indonesia yang dilaksanakan dengan berkolaborasi antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Rusia dari Universitas Negeri Moskow Institut Negara-Negara Asia Afrika (ISAA), Lomonosov Moscow State University (MGU).

Sambutan meriah pun diperoleh dari para penonton pada saat penampilan Indonesia di atas panggung. Gerai Indonesia juga ramai dengan para pengunjung serta memperoleh penjelasan sekaligus promosi Indonesia dari mahasiswa Indonesia RUDN yang bertugas di gerai tersebut.

“Ini festival pertama yang bersamaan dengan perayaan 70 tahun kemenangan Rusia. Acara ini sangat menyatukan orang antar etnis di suatu bangsa dan antara bangsa. Dan bagus juga untuk ditiru di negara kita”, ujar Raymond Sihombing, mahasiswa S3, jurusan Hukum Luar Angkasa, RUDN.

Festival internasional ini merupakan festival yang didakan setiap tahunnya serta menampilkan berbagai kebolehan dan kreatifitas para mahasiswa asing yang kuliah di RUDN. Festival ini sukses menyatukan berbagai bangsa dari berbagai latar belakang yang tumpah ruah di lapangan kampus RUDN.

Diplomasi budaya telah dilakukan oleh para mahasiswa generasi bangsa ini di tanah perantauan di Rusia. Selain tugas utama belajar di kampus, para mahasiswa Indonesia tak lupa memperkenalkan kekayaan nusantara kepada masyarakat asing.